Jumat, 17 Juni 2011

Cerita Kehidupan: Melempar Batu



Pada suatu hari, ketika hartawan berdiri dipintu rumahnya, seperti biasanya pembantunya membuang batu-batu itu ke jalan. Ada seorang kakek yang tinggal di daerah ini berjalan lewat, dia berhenti dan berkata kepada hartawan : “Kenapa engkau melempar batu dari tempat yang bukan milikmu ke tempat milikmu?”

“Engkau berbicara apa?” jawab hartawan itu : ”Tidak tahukah engkau rumah besar dan taman ini milik saya, sampai pada batas disekeliling taman yang dipagar ini milik saya? Jalan yang berada luar pagar tidak ada hubungan dengan saya.”

Mendengar perkataannya kakek menggelengkan kepala.

“Tuhan terlalu baik terhadapmu, sehingga dalam kehidupan ini engkau tidak tahu tidak ada satu hal pun di dunia ini adalah abadi.” Setelah berkata demikian kakek itu berlalu dari sana, membiarkan hartawan meresapi perkataannya, hartawan ini sama sekali tidak menggubris perkataannya, berjalan ke tempat pembantunya menyuruh mereka melanjutkan pekerjaan membuang batu tersebut ke luar pagar.

Bertahun-tahun sudah berlalu, batu di taman sudah habis dibuang. Tetapi tidak berapa lama kemudian, nasib hartawan ini mulai berubah, perlahan-lahan dia mulai kehilangan hartanya. Tidak berapa lama kemudian dengan terpaksa dia menjual sebagian taman dirumahnya. Sampai akhirnya rumahnya pun dijual. Dia menjadi jatuh miskin, akhirnya menjadi pengemis.

Pada saat itu ia telah tua, pada suatu hari dia berjalan melewati rumahnya yang dahulu, dia tersandung jatuh oleh batu-batu yang berada dijalan, kedua kakinya terluka.

Dia berada persis diluar pagar di jalan tempat pembuangan batu-batu, akhirnya dia terduduk dit anah kelelahan dengan kedua kaki yang terluka, dia lalu teringat kepada perkataan kakek yang dahulu kala disampaikan kepadanya :” “Kenapa engkau melempar batu dari tempat yang bukan milikmu ke tempat milikmu?” (Original Article: Erabaru.net)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar